Eropa Didesak Setop Bahan Bakar Fosil, Pengurangan Emisi Belum Optimal

Rena Laila Wuri
5 Januari 2024, 09:20
Ilustrasi biofuel, bbn, biodiesel
123RF.com/Sergey Galushko
Button AI Summarize

Dewan Penasihat Sains Uni Eropa tentang Perubahan Iklim merekomendasikan agar kawasan tersebut mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 90%-95% pada 2040 dibandingkan dengan 1990. Uni Eropa juga direkomendasikan untuk menghapus bahan bakar fosil secepat mungkin.

Ilmuwan mengatakan, langkah ini perlu dilakukan untuk menjaga pemanasan global tidak melebihi 1,5° C.  “

"Alasannya jelas. Krisis iklim ada di sini dan sekarang. Kita mungkin mengalami tahun terhangat dalam sejarah manusia,” kata Dewan Penasihat Sains UE, dikutip dari phys Jumat (5/1), 

Dalam laporannya, Dewan Penasihat Sains UE menuturkan lautan dengan suhu terpanas dalam sejarah mengakibatkan banjir di wilayah Cina, Yunani, Slovenia, dan Norwegia. 

Kebakaran hutan juga melanda Eropa Utara pada libur musim panas dan menghancurkan Pulau Maui Hawaii. Pendaki di Texas dan ayam di Inggris meninggal karena cuaca yang sangat panas disana.

Menurut Global Carbon Project, emisi karbon dari produksi energi dan semen mencapai rekor 37 miliar ton pada tahun. Akibatnya, kita akan melewati 1,5°C sekitar tahun 2030. 

Pengurangan Emisi Uni Eropa Tidak Cukup Cepat

Kepresidenan Ursula van der Leyen telah melakukan banyak hal untuk upaya UE untuk melindungi iklim. Target Uni Eropa dan Norwegia untuk  2030 adalah mengurangi emisi sebesar 55% dari tingkat 1990.

Uni Eropa telah mencapai pengurangan 32% pada 2021, tetapi Norwegia hanya sebesar 4%. Undang-Undang Iklim Uni Eropa 2021 mengharuskan kawasan tersebut menetapkan target emisi untuk 2040 dan menyiapkan anggaran akumulasi emisi untuk periode 2030-2050.

"Ini adalah tujuan di mana kebijakan masa depan dalam industri, energi, transportasi, dan pertanian akan diatur. Norwegia berkewajiban untuk mengikuti aturan UE di beberapa bidang kebijakan ini dan di masa lalu juga memilih untuk menetapkan target emisi yang sama," tulis laporan tersebut.

Dewan Penasihat Iklim UE yang merujuk dalam Undang-Undang Iklim, saat ini telah mengajukan proposal untuk target 2040 dan anggaran emisi untuk 2030-2050. Dewan juga telah mempertimbangkan bagaimana anggaran emisi global sebesar 350 miliar ton dapat didistribusikan secara adil di antara delapan miliar penduduk dunia, dan kelayakan pengurangan emisi.

Kerangka Kerja Pengurangan Emisi PBB

Perjanjian Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim dari 1992 telah menetapkan pedoman untuk distribusi pengurangan emisi yang adil. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk mengurangi emisi.

Para filsuf dan peneliti telah mengerjakan prinsip distribusi yang berbeda dan menyelidiki apa artinya ini bagi distribusi anggaran emisi global. Semua prinsip berdasarkan emisi historis menunjukkan bahwa negara-negara kaya dan Cina telah menggunakan bagian mereka dari anggaran emisi, dan bahkan lebih.

“Hanya jika kita mengabaikan siapa yang bertanggung jawab atas emisi gas rumah kaca di masa lalu, negara-negara Eropa masih diizinkan untuk mengeluarkan lebih banyak emisi. Dengan kata lain, Uni Eropa dan Norwegia harus mengurangi emisi mereka menjadi nol secepat mungkin dan mempersiapkan penghapusan karbon setelahnya,” kata profesor ekologi industri di Norwegian University of Science and Technology Edgar Hertwich dikutip Jumat (5/1).

Perubahan Teknologi dan Sosial Memungkinkan Pengurangan Emisi Cepat

Model energi dan iklim global yang digunakan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) telah lama berjuang untuk menemukan langkah-langkah yang mengurangi emisi cukup cepat untuk membatasi pemanasan hingga 1,5°C.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...